Bantuan Pompa Air 150 Unit untuk Lamsel, Desa Bandan Hurip dan Mandala Sari Dapat Alokasi

LAMPUNG SELATAN - Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) serius dalam menyukseskan program pompanisasi untuk menjaga ketahanan pangan. Salah satunya di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) yang diberikan alokasi bantuan Pompa Air sebanyak 150 unit di tahun 2024. Sebaran pompa di Provinsi Lampung sendiri dari tahun 2019-2024 berjumlah 2.606 unit.

Direktur Alsintan Kementan Fausiah T Ladja mengatakan, pompanisasi di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lamsel untuk mengairi hamparan areal sawah tadah hujan seluas 280 ha. Luas Baku Sawah di Kabupaten Lamsel sebesar 38.688  ha dengan potensi sawah tadah hujan 30.976  Ha.

"Di lokasi yang dikunjungi Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendapat alokasi bantuan pompa air sebanyak 2 unit yang akan dikelola Kelompok Tani setempat," ungkap Fausiah, Kamis 25 Juli 2024.

Di Desa Bandan Hurip yang belum lama ini dikunjungi Presiden Jokowi dan sejumlah menteri juga dilakukan olah tanah dan tanam seluas 15 ha. Dari luas areal sawah di Lamsel 38.688  ha, total produksi mencapai 294.549 ton (IP 100).

"Dengan penambahan 150 unit pompa yang dapat mengcover 1.650 Ha (provitas  5 ton/ha), diharapkan potensi kontribusi produksi 16.500 ton GKG (IP 300),  atau terjadi peningkatan 5.6% dari tahun sebelumnya," papar Fausiah.

Fausiah mengungkapkan bantuan yang diberikan Pemerintah Pusat untuk kepentingan lebih luas, bukan untuk kepentingan khusus sebuah Kelompok Tani.

"Soal bantuan Pompa Air adalah program nasional untuk mencapai target produksi yang sudah ditentukan. Terkait kebutuhan kelompok tani lainnya silakan berkoordinasi dengan dinas pertanian setempat. Karena di Kementan juga terdapat program bantuan lainnya selain pompanisasi," tuturnya.

Hal ini sekaligus mengklarifikasi bahwa kunjungan presiden jokowi di desa bandan hurip yang berbatasan dengan desa mandala sari. Desa Mandala Sari mendapatkan alokasi irigasi perpompaan 1 unit pada tahun 2024.

Belum lama ini, Presiden Jokowi bersama sejumlah menteri meninjau langsung pompanisasi di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Presiden Jokowi menilai program pompanisasi yang dijalankan Kementan merupakan solusi tepat dan cepat dalam mengantisipasi dan memitigasi terjadi kemarau yang panjang di Indonesia.

"Sekarang ini semua negara produksinya turun gara-gara gelombang panas dan kekeringan panjang. Karena itu pompanisasi ini untuk mengantisipasi kalau terjadi kering panjang, terjadi gelombang panas, dan kita harus siap dulu sehingga produktivitas petani, produksi beras kita tidak turun," ujar Presiden pekan lalu.

Presiden memuji sistem irigasi dan saluran air sekunder maupun tersier persawahan di Provinsi Lampung dalam kondisi baik sehingga memungkinan para petani untuk bertanam lebih dari satu kali. Presiden berharap Lampung terus menjadi salah satu penyangga utama bagi ketersediaan pangan Indonesia.

"Saya lihat di sini (Lampung), irigasinya baik, ini kita tarik airnya dari irigasi yang lebih rendah untuk masuk ke irigasi sekunder, tersier, bisa lari ke sawah sehingga kita harapkan yang biasanya tanam panen sekali bisa dua kali, yang sudah dua kali bisa tiga kali," katanya.